Ekspedisi

Peran Teknologi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Keamanan Produksi Industri Olahan Susu

Jakarta Forum - Peran teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi industri olahan susu. Topang produksi industri olahan susu, Kemenperin: RI-Belanda siap kerja sama.

Peran Teknologi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Keamanan Produksi Industri Olahan Susu

Industri pengolahan susu adalah salah satu bagian penting dari industri makanan dan minuman. Susu merupakan bahan baku utama dalam produksi banyak produk makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat.
peran-teknologi-dalam-meningkatkan-efisiensi-dan-keamanan-produksi-industri-olahan-susu
Peran teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi industri olahan susu
Oleh karena itu, efisiensi dan keamanan produksi industri pengolahan susu sangat penting untuk memastikan produk yang dihasilkan berkualitas dan aman dikonsumsi.

Peran teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi industri pengolahan susu tidak bisa diabaikan.

Teknologi dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas produk.

Salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam industri pengolahan susu adalah teknologi pertanian modern.

Penyediaan sapi perah yang berkualitas sangat penting untuk meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu di tanah air.
Kualitas sapi perah sangat berpengaruh pada produksi susu yang dihasilkan.
Untuk itu, penjajakan kerja sama dan investasi dalam hal penyediaan sapi perah sangat diperlukan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas sapi perah yang tersedia di pasar.

Salah satu cara untuk mengetahui proses peternakan sapi perah secara modern dan berkelanjutan adalah dengan melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan susu.

Dalam kunjungan tersebut, pengunjung dapat melihat secara langsung proses peternakan sapi perah yang diterapkan oleh produsen susu modern.

Dalam kunjungan tersebut juga dapat ditemukan teknologi-teknologi terbaru yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi industri pengolahan susu.

Topang Produksi Industri Olahan Susu, Kemenperin: RI-Belanda Siap Kerja Sama

Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri pengolahan susu di dalam negeri agar semakin produktif dan berdaya saing global.

Apalagi, industri pengolahan susu yang menjadi bagian dari industri makanan dan minuman, merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Guna meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu di tanah air, salah satu upaya yang perlu digenjot adalah penyediaan sapi perah yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) sebagai bahan baku,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Rabu (26/4).

Dirjen Industri Agro mengemukakan, pertengahan April lalu, pihaknya telah melakukan kunjungan kerja ke Belanda.

Delegasi RI yang diwakili pihak Kemenperin, KBRI Brussel, dan KBRI Den Haag melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertanian, Alam, dan Kualitas Makanan (Ministerie van Landbouw, Natuur en Voedselkwaliteit/ LNV), Organisasi Pertanian dan Hortikultura di Belanda (Land-en Tuinbouw Organisatie Nederland/ LTO), perusahan Friesland Campina NV., dan beberapa petani sapi perah binaan Friesland Campina di daerah Makingga dan Warder, Belanda.

“Tujuan kunker kami ke Belanda antara lain untuk penjajakan kerja sama dan investasi dalam hal penyediaan sapi perah.

Selain itu, kami ingin mengetahui proses peternakan sapi perah secara modern dan berkelanjutan. Kami juga melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan susu Friesland Campina di Leeuwarden,” sebutnya.

Menurut Putu, hasil kunjungan tersebut mendapat tanggapan yang positif, baik dari LNV maupun LTO.

“Belanda memiliki berbagai potensi yang dapat dijajaki lebih lanjut dengan berbagai pihak di Indonesia, khususnya dengan pihak swasta yang tertarik dengan investasi sapi perah ini,” imbuhnya.

Pada pertemuan dengan LNV, Dirjen Industri Agro menyampaikan bahwa kondisi industri pengolahan susu di Indonesia saat ini mengalami kekurangan bahan baku susu segar sebesar 80%.

Oleh karenanya, terdapat keinginan beberapa perusahaan besar pengolahan susu di Indonesia yang ingin membeli sapi perah asli dari Belanda (Holstein), dengan total sebanyak 8-16 ribu ekor.

"Kami menawarkan Indonesia sebagai ‘a new hope for Dutch cattle’, karena peternak sapi perah Belanda dapat merelokasi sapi perahnya ke Indonesia maupun melakukan investasi di Indonesia,” ungkap Putu.

Pada kesempatan itu, Director for International Agribusiness and Food Security LNV, Ralf van de Beek menjelaskan, saat ini industri sapi perah di Belanda sedang berbenah untuk menghadapi perubahan iklim, khususnya terkait pengurangan tingkat nitrogen pada kotoran sapi, kesehatan tanah dan air untuk pakannya, serta antisipasi tingginya curah hujan yang dapat memicu banjir.

“Dengan prinsip triple helix (industri, pemerintah, dan universitas atau masyarakat), kami yakin dapat menyelesaikan tantangan yang ada untuk sustainability industri susu di Belanda,” tuturnya.

Sedangkan, saat pertemuan dengan LTO, Chairman for Sector Dairy Farming Erwin Wunnekink mengatakan, tipikal peternak sapi perah di Belanda adalah pertanian skala keluarga, dengan jumlah sapi perah 200-500 ekor sehingga manajemen yang digunakan pun lebih sederhana, yaitu manajemen lahan, input, produksi, pengiriman ke off taker, dan pengolahan limbah.

“Dengan tipikal tersebut, peralatan/ mesin otomatisasi menjadi salah satu alternatif solusi pengelolaan peternakan sapi perah skala ekonomis, seperti penggunaan milking robot merek LELY yang asli diproduksi oleh perusahaan Belanda,” ucapnya.

Kemudian, pada kesempatan yang sama, Corporate Director Dairy Development Friesland Campina NV, Jeroen Elfers menyampaikan status pengerjaan proyek pembangunan pabrik baru Frisian Flag Indonesia di Karawang seluas 25 hektare yang sudah hampir selesai, termasuk sumber bahan bakunya yang akan bekerjasama dengan PTPN dengan menggunakan susu lokal.

Dirjen Industri Agro Kemenperin menambahkan, terkait investasi di sektor industri pemerahan sapi dari Belanda ke Indonesia, pada prinsipnya para pengusaha Belanda terbuka atas kemungkinan investasi di Indonesia.

“Kunjungan investasi sapi perah di Belanda ini juga membuka peluang kerja sama pembibitan crossbreed sapi perah Belanda dengan bibit sapi perah lokal yang toleran suhu,” pungkasnya.

Peran Teknologi di Industri Pengolahan Susu

Sebagai kesimpulan, peran teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi industri pengolahan susu sangatlah penting.

Penyediaan sapi perah yang berkualitas dan penjajakan kerja sama serta investasi dalam hal penyediaan sapi perah juga perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu di tanah air.

Kunjungan ke pabrik pengolahan susu dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang proses peternakan sapi perah secara modern dan berkelanjutan.

Dengan adanya dukungan teknologi dan kerja sama yang baik, industri pengolahan susu di Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan produk berkualitas tinggi serta aman untuk dikonsumsi.

Inilah pentingnya peran teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan keamanan produksi industri olahan susu.
Ekspedisi
jual-kurma-untuk ramadhan